Sosialisasi peningkatan kompetensi dalam penyusunan KSP
Lotim (ntbterkini.id) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Lombok Timur (Lotim), mendeteksi adanya sejumlah sekolah di setiap kecamatan, belum menjalankan Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) sesuai rekomendasi Kementerian Pendidikan.
Karenanya, Dikbud Lotim mendesak agar kondisi ini segera ditindaklanjuti. Kepala Bidang (Kabid) SMP Dikbud Lotim, Samsul Wajdi mengungkap, pihaknya telah berupaya meningkatkan kompetensi kepala sekolah dalam penyusunan KSP.
Kendati demikian, belum semua sekolah terjangkau, terutama sekolah swasta. “Kami dari dinas telah berupaya mensosialisasikan dan meningkatkan kompetensi kepala sekolah dalam penyusunan kurikulum,”ungkap Wajdi diruang kerjanya, Senin (13/10/2025).
Dikbud Lotim kini tengah berupaya menfasilitasi pengawas pembina untuk mengadakan pelatihan penyusunan KSP di semua lembaga pendidikan.
“Tentu harapan kami setelah itu pengawas pembina akan membimbing sekolah binaannya baik negeri maupun swasta dalam hal penyusunan kurikulum. Dan insa Allah kami terus berupaya agar semua sekolah telah memiliki kompetensi yang memadai dalam hal penyusunan KSP,” ujarnya.
Terpisah, Unit Pengelola Teknis Dikbud (UPTD) Kecamatan Sakra, Sahdi Janap, mengaku bahwa di kecamatan itu masuk salah satu wilayah yang terdeteksi memiliki sekolah yang belum maksimal, dalam pelaksanaan belajar mengajar sesuai kurikulum yang berlaku.
Namun tidak hanya di Sakra, kondisi ini terjadi nyaris di semua lembaga pendidikan di bawah naungan dinas. Mulai dari PAUD, TK, SD, hingga SMP baik negeri maupun swasta. Ia berkomitmen akan menuntaskan apa yang menjadi arahan dinas.
“Minggu kemarin kami sudah tuntaskan pelatihan untuk sekolah yang negeri TK, SD, dan SMP, dan Minggu ini kami rencanakan sekolah swasta untuk diberikan pelatihan. Sehingga semua sekolah yang terjaring di bawah UPTD bisa mendapatkan arahan,” jelasnya.
Soal teknis pelaksanaan pelatihan untuk sekolah swasta, Janap menyerahkan penentuan lokasi dan waktu kepada semua kepala sekolah terkait. “Lokasi dan waktunya kami serahkan ke forum, dan pengawas yang akan memberi pelatihan,” tutupnya.(PAN)